Suku Ambon

A. Sejarah 
Ambon merupakan sebuah suku yang berada di sebagian besar kepulauan Maluku yang mencakup pulau Maluku itu sendiri dan sekitarnya. Sementara itu, penamaan Maluku diadopsi dari bahasa Arab, yaitu al-Muluk. Penamaan ini dikarenakan yang membuat peta daerah Maluku dahulu kala adalah sarjana geografi dari Arab, tetapi setelah masa pemerintahan kolonial Belanda, diubahnya menjadi Maluku. Baca juga Sejarah Suku Ambon Suku Ambon atau Orang Ambon menjadi salah satu suku terbesar yang ada di Indonesia, mereka tersebar ke daerah-daerah lainnya di Indonesia. Suku Ambon juga terkenal akan eksotisme kebudayaannya. Hal ini dapat tercermin dari keragaman keseniannya dan hal-hal lainnya yang memperkaya keunikan mereka di mata dunia.

B. Agama dan Kebudayaan

  Sekarang orang Ambon sudah memeluk agama Islam atau Kristen. Jumlah pemeluk agama Islam sedikit lebih banyak, dan mereka umumnya lebih terampil dalam bidang perdagangan dan ekonomi umumnya. Sedangkan orang Ambon pemeluk agama Kristen lebih banyak memilih pekerjaan sebagai pegawai negeri, guru, dan tentara. Namun kehidupannya sehari-hari mereka masih menjalankan kegiatan adat tertentu dari kebudayaan lama, dan menjadi salah satu identitas kesukubangsaan yang menonjol, seperti mengadakan upacara Nae Baileu atau upacara Cuci Negeri yang merupakan warisan kepercayaan nenek moyang mereka. Dalam menangani masalah kematian dan pelaksanaan upacaranya mereka selesaikan lewat kesatuan sosial adat yang disebut mubabet.



C. Kehidupan Sosial Kemasyarakatan

    Desa adat suku Ambon dibangun sepanjang jalan utama antarasatu desa dengan desa yang lain saling berdekatan, atau bisa jugadalam bentuk kelompok yang terdiri dari rumah-rumah yangdipisahkan oleh tanah pertanian. Bentuk kelompok kecil rumah-rumah itu disebut ”Soa”. Rumah asli Ambon, sama seperti di Nias,Mentawai, Bugis Toraja, dan suku lainnya di Indonesia, dibangundengan tiang kayu yang tinggi. Beberapa “Soa” yang letaknyaberdekatan satu dengan yang lain dalam sebuah kampung yangdisebut dengan ”Aman”. Kumpulan dari beberapa ”Aman” disebutdengan ”Desa” yang juga disebut dengan ”Negari” dan dipimpinoleh seorang ”Raja” yang diangkat dari klen-klen tertentu yangmemerintah secara turun-temurun, dan kekuasaan di dalam negaridibagi-bagi untuk seluruh klen dalam komunitas negeri. Pusat darisebuah Negari dapat dilihat dengan adanya balai pertemuan, rumahraja, gereja, masjid, rumah alim ulama, toko, dan kandang berbagaihewan peliharaan.Dalam proses sosio-historis, ”negari-negari” ini mengelompokdalam komunitas agama tertentu, sehingga timbul dua kelompokmasyarakat yang berbasis agama, yang kemudian dikenal dengansebutan Ambon Sarani dan Ambon Salam. Pembentukan negeriseperti in memperlihatkan adanya suatu totalitas kosmos yangmengentalkan solidaritas kelompok, namun pada dasarnya rentanterhadap kemungkinan konflik. Oleh sebab itu, dikembangkanlahsuatu pola manajemen konflik tradisional sebagai pencerminan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Observasi Kampung Tajur (Kahuripan)

Video Suku Madura